Pernahkah anda mendengar tentang istilah vaginismus atau kondisi vagina sempit bahkan juga menutup saat sedang melakukan hubungan intim? Ya, kondisi seperti ini mungkin jarang terdengar tapi nyatanya ada beberapa wanita yang mengalami kondisi kelainan seperti itu. Lalu apakah yang dirasakan oleh para wanita yang memiliki kondisi vaginismus tersebut? Berikut penjelasannya.
Jadi pada wanita yang mengalami kelainan vaginismus pada vaginanya seringkali akan menyempit bahkan menutup ketika sedang melakukan hubungan intim. Tentunya kondisi tersebut akan membuat hubungan intim yang dilakukan menjadi terganggu karena wanitanya akan merasa tegang setiap kali melakukan hubungan intim. Jadi memang sebaiknya kondisi vaginismus ini harus ditangani dengan baik.
Wanita bisa mengalami kelainan vaginismus karena saat melakukan hubungan intim otot – otot dasar pada panggul mengencang dan membuat vagina otomatis menutup saat mengalami rangsangan. Tentunya kondisi tersebut akan membuat wanita merasakan sakit setiap kali melakukan hubungan seksual karena wanita tidak akan merasakan ejakulasi saat berhubungan intim.
Tapi pada beberapa kasus ada juga wanita yang mengalami kelainan vaginismus dan tidak merasakan sakit saat melakukan hubungan seksual. Hanya tetap saja kelainan vaginismus membuat wanita menjadi tidak bisa penetrasi setiap kali melakukan hubungan seksual. Ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya kelainan vaginismus tersebut, berikut diantaranya:
- Trauma karena pernah mengalami kekerasan seksual
- Mengalami gangguan kecemasan
- Mengalami cedera saat melahirkan atau pendarahan pada area kewanitaan
- Karena efek samping dari operasi atau penggunaan obat tertentu.
Meski kondisi kelainan vaginismus ini tidak mempengaruhi gairah seksual seseorang tapi tetap saja hal tersebut bisa membuat wanita trauma setiap kali hendak melakukan hubungan seksual. Biasanya untuk mengurangi rasa sakit ataupun efek dari kelainan vaginismus anda bisa melakukan beberapa hal seperti:
1. Senam Kegel
Tujuan dilakukannya senam kegel secara rutin yaitu untuk melemaskan otot – otot di sekitar vagina. Anda bisa mengikuti lamgkah – langkah berikut dalam melakukan senam kegel:
- Kencangkan otot panggul Anda dan tahan selama 10 detik. Jangan kencangkan otot-otot perut, pantat, atau paha saat melakukan Kegel.
- Lemaskan kembali otot panggul.
- Ulangi sebanyak 20 kali. Anda dapat melakukan Kegel berkali-kali dalam sehari.
2. Terapi Topikal
Terapi topical ini merupakan pemberian obat oles pada vagina, biasanya obat oles yang digunakan ialah lidokain atau campuran krim yang bisa membantu mengurangi rasa sakit pada vagina saat melakukan hubungan seksual. Anda bisa melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat ini.
3. Terapi Dilator Vagina
Terpai dilator vagina ini merupakan terapi yang dilakukan dengan alat yang berbentuk tabung dengan beragam ukuran. Dilator tersebut nantinya akan membantu meregangkan vagina yang tegang, menyempit, bahkan tertutup. Biasanya saat melakukan terapi ini haruslah dilakukan dengan dokter professional dan diberikan krim mati rasa terlebih dahulu, nantinya setelah area vagina mati rasa barulah alat dilator akan dimasukan dan meregangkan vagina.
4. Terapi Perilaku
Terapi perilaku ini dilakukan untuk mengurangi emosional pada penderita vaginismus. Biasanya terapi ini akan dilakukan bersama psikolog untuk membantu mengatasi gangguan kecemasan, depresi, bahkan stress pascatrauma yang ditimbulkan setelah melakukan hubungan seksual.
5. Terapi Seks
Terapi seks ini bisa dilakukan setelah anda melakukan terapi perilaku dengan psikolog. Terapi seks ini bisa membuat anda lebih nyaman dan juga rilek saat melakukan hubungan seksual kedepannya.
0 Comments